ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

pencarian

Minggu, 19 Juli 2015

pengertian,ciri-ciri,dan macam-macam pantun

 Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa lukisan alam atau hal apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian subjektif. Menurut Surana (2010:31). Pengertian lain R.O. Winsted, seorang pengkaji budaya melayu menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata indah untuk menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya.

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris yang bersanjak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja sedangkan pada baris ketiga dan keempat merupakan isi; peribahasa sindiran”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1016). Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Struktur Pantun
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.

Ciri-Ciri Pantun
Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut:
Terdiri atas empat baris.
Tiap baris terdiri atas 9 sampai 10 suku kata
Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun. Bagian ini disebut isi pantun.

Syarat-Syarat Pantun
Adapun syarat-syarat membuat pantun sebagai berikut :
a. Satu bait pantun terdiri dari 4 baris
b. Baris ke-1 dan ke-2 adalah sampiran dan baris ke-3 dan ke-4 adalah isi pantun
c. Satu baris pantun terdiri dari 8 - 12 suku kata
d. Pantun bersajak a-b-a-b

macam-macam pantun
a. Pantun Nasihat : Berakit rakit ke hulu
                             Berenang renang ke tepian
                             Bersakit sakit dahulu
                             Bersenang senang kemudian
b. Pantun Teka teki :Kalau puan,puan cerana
                               Ambil gelas di dalam peti
                               Kalau tuan bijaksana
                               Binatang apa tanduk di kaki
c. Pantun Jenaka : Elok rupanya pohon belimbing
                             Tumbuh di dekat limau tungga
                             Elok berbini orang sumbing
                             Biar marah ketawa juga
d. Pantun Adat : Lapun Melapun ke Inderagiri
                          Singgah sebentar ke belipuh
                          Ampun hamba tegak berdiri
                           Ujudnya duduk dengan bersimpuh
e. Pantun Agama : Asam hadis asm gelugur
                             Ketiga asam riang riang
                             menangis di pintu kubur
                             teringat badan tidak sembahyang
f. Pantun Nasib : Asam pauh dari seberang
                          Tubuhnya dekat tepi tebat
                           Badan Jauh di rantau orang
                           Jika sakit siapa mengobat
g. Pantun Perkenalan : Dari mana hendak ke mana
                                   Dari Jepang ke Bandar Cina
                                   Kalau Boleh kami bertanya
                                   Bunga yang kembang siapa punya

Tidak ada komentar: